Monday, April 13, 2009
sekoma harapan...
Hari ini matahari terbit seperti biasa, udara pagi yang berjalan disekeliling rumah tidak lebih baik dari hari sebelumnya. Hanya terdengar sekelumit desahan seorang perempuan yang merasa bahwa hari senin ini begitu menyakitkan, begitu membuat ia berfikir bahwa kenapa hidup begitu sulit. Lebih tepatnya ia menyesali nasibnya yang membawanya untuk tetap bertahan. Entahlah setitikpun perempuan itu tak bisa tersenyum, mungkin lelah... mungkin jenuh... dan mungkin kalah. Kalah pada keadaan tanpa celah... berusaha mengais-ngais serpihan molekul kehancuran dari balik awan, dengan sekoma harapan bahwa semuanya bisa terlewati tanpa menyakiti diri untuk sebuah hari...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment